Pada hari Kamis, 24 April 2024, komunitas Nusantara Digital Community yang dikelola oleh Nusantara Data Center Academy menggelar event community gathering secara online; NDCA Connect Fest untuk kedua kalinya dengan mengangkat topik “Innovation and latest technology in data center to achieve sustainability and support AI applications”

“Acara ini bersifat fun educational event yang interaktif dan dapat dihadiri oleh peserta dari beragam kota yang ada di Indonesia; serta digabungkan dengan konsep festival yang menghadirkan games, give-aways, dan doorprizes.”

Ketua IDPRO Membuka Acara NDCA Connect Fest ke-2

Ketua IDPRO Membuka Acara NDCA Connect Fest ke-2

Acara dibuka oleh Bapak Hendra Suryakusuma selaku Ketua Umum IDPRO (Indonesia Data Center Provider Organization). Beliau menyampaikan bahwa dalam 5 tahun terakhir, terdapat tiga faktor utama yang mendorong pertumbuhan signifikan industri data center dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar 24%.

Pertama, peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia, data dari APJII menunjukkan bahwa 77% dari total populasi telah menggunakan internet, menghasilkan lonjakan traffic internet hingga 6.6 terrabyte per detik. Kedua, transformasi digital. Ketiga, regulasi.

Beberapa anggota IDPRO juga telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning untuk meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian data center dengan proses otomatisasi yang komprehensif. Seperti kolaborasi strategis antara Indosat dan NVIDIA yang akan memanfaatkan data center BDx.

Kerjasama Pengembangan A.I di Industri Data Center Indonesia dengan KORIKA

NDCA Connect Fest #2 pun menjadi kesempatan untuk KORIKA dan IDPRO untuk berkolaborasi dengan melakukan penandatanganan MoU mengenai “Kerjasama Pengembangan Kecerdasan Artifisial dan Pemanfaatannya di Industri Pusat Data Indonesia”. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong untuk memperkuat data center di Indonesia dalam mengadopsi AI.

Dihadirkan pula Prof. Hammam Riza selaku President KORIKA dan Bapak Bizardy Ilham selaku Data Center Solutions Manager selaku narasumber dan Bapak Irvin Goffar selaku Project Director STT Global Data Centers Indonesia dalam diskusi panel.

Pada kesempatan diskusi tersebut,  Prof. Hammam menyampaikan bahwa Generative AI adalah the next big thing. Tidak memanfaatkannya sama dengan kita tertinggal jauh. Model AI sekarang ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh Data Center. Kita juga memerlukan infrastruktur Data Center AI yang mumpuni. Sebagai contoh, kita memerlukan komputasi yang intensif, seperti model AI OpenAI, chatGPT membutuhkan 285.000 core CPU dan 10.000 GPU.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Pak Bizardy juga menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk mengimplementasikan kecerdasan buatan (AI), namun ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu infrastruktur jaringan yang masih perlu dibangun di Indonesia, terutama di kota-kota kecil, serta kebutuhan akan SDM yang ahli di bidang kecerdasan buatan (AI). Tantangan utamanya adalah biaya dan kebijakan pemerintah. Pemerintah diharapkan dapat mendukung infrastruktur jaringan dan pengembangan kompetensi SDM.

Meskipun terdapat perkembangan Data Center Infrastructure Management (DCIM) yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), menurut Pak Bizardy, data center tidak dapat beroperasi secara otomatis tanpa keterlibatan manusia. Meskipun ada intelligent monitoring, face recognition, data center tetap membutuhkan manusia untuk menginput data.

Terkait dengan GPU/CPU, yang paling penting adalah pengelolaan panas (heat-removal). Dengan intensitas GPU yang tinggi, panas akan meningkat. Salah satu solusi yang dapat diimplementasikan adalah penggunaan cooling (air cooling atau immersion cooling atau kita bisa mengimplementasikan hot aisle containment atau mengaplikasikan heat removal, jadi kita fokus ke udara panas yang akan kita buang).

Inisiatif KORIKA

Prof. Hammam Riza, Korika

Di sisi lain Prof. Hammam menambahkan, untuk menjawab perkembangan AI yang bergitu pesat, KORIKA berinisiatif untuk menjadi okestrator yang menghubungkan seluruh stakeholder (one helix stakeholder). Salah satu program KORIKA sendiri adalah pengembangan talenta.

Saat ini, perusahaan/oraganisasi di Indonesia masih sangat kurang dalam mengadopsi AI. Para talenta digital ini perlu menjadi prioritas untuk dibangun dan diperkuat. Kita sering mendengar bonus demografi, hal tersebut tidak akan menjadi bonus jika talentanya tidak dilatih (upskilling atau reskilling). Pemerataan informasi AI itu saat ini masih menjadi abu-abu sehingga perlu ada kolaborasi antar stakeholder.

Penutupan Acara

Acara tersebut ditutup dengan adanya kuis, raffle, dan reward untuk para digital enthusiast.

Terima kasih kepada semua yang hadir, sampai jumpa di event Nusantara Digital Community berikutnya!

Tertarik untuk bergabung ke Nusantara Digital Community? Click here

Share This